Saktiwandhono berkata:BROOOOOOOOOOOOOOO....
Sebuah teriakan yang menggetarkan kendang telinga dan akhirnya masuk dalam memori kita...
"Kuwi mesti senk nyelok dhulur lanangku..."
Tanpa kita sadari memang... Tapi akhirnya jadi sebuah identitas dan inisial kecil dalam diri kita masing2.
Thanks untuk brother2 yang masih setia dengan tingkah polahnya di website kita ini.
Ukuran pembatasan atau larangan untuk menjadikan sebuah NOMAD tetap menjadi brotherhood cukup diuji.
_________________________________________________________________________
Gak usah ngebut...
Gak usah dipholne gasmu kuwi...
Eling.. Eling..
Iki lungo barengan temane. Dudu kebut-kebutan motor nank jalur Banyuwangi
Moel Paimo berkata
Menjawab Bro CSWan = diupayakan kita bisa menggunakan kaos touringnya pada Touring ke-4.Tapi nama Bro CSWan belum terdaftar.....takon tok gak tuku nyesel looo... Menjawab Bro LAQ2 & Broder2 yg laen
= untuk Touring ke-4 sebenarnya tidak melenceng dari visi & misi
NOMADriders yang sdh disepakati bersama namun pada kali ini lebih
menekankan / menggali jiwa petualangan Broder2 sekalian yg selama ini
masih terpendam...Maksud dan tujuannya adalah agar kita Keluarga Besar NOMADriders lebih mengAsah,Asih,Asuh...sehingga siap teles bareng,garing bareng,ngempet luwe bareng,turu sak kenek`e bareng2......dan masih banyak lagi yang perlu digali.Dan untuk BAKSOS adalah nama lain dari Kegiatan Sosial yg banyak sekali contohnya dan untuk Touring ke-4 kali ini tetap akan disisipi Kegiatan Sosial yg akan disampaikan oleh Pak Ketu didampingi Pak Waketu pada saat Pidato Kenegaraan menjelang ke berangkatan........Bejo berkata:Menaklukkan
motor, menaklukkan jalanan, menaklukkan apa saja yang berpotensi
masalah karena milih berpetualang naek motor bareng-bareng dalam NOMAD
riders brotherhood, itu lahan blajar dadi luwih asik, oye...siiip!
Artine
wis wani nrimo tantangan lan godaan kesulitan, kelelahan, kemarahan,
pokok'e sing ra enak-enak (termasuk mangan ati potongan sangar turune
puskesmas), ning juga sing enak dingin-dingin empuk (kuwi nemu wedhokan
nang touring Bromo 2).
Seberapa kuat?
Masing-masing NOMAD
riders punya 'ilmu' dhewe-dhewe:
ono
sing mesam-mesem wae, ono sing ngamuk ("saya pulang naik bis
saja...."), ono sing cuek, ono sing pokok'e mangan dhisikan, ono sing
misuh-misuh ora keduman ("sing ngroso dhuwe kont@l rene.....).
Kekuatan boleh beragam
tapi satu kesadaran:
hakekat petualangan
adalah bukan menaklukkan alam
atau jalanan
tapi diri sendiri.
Monggo diperesapi.
(eh, puisiku apik, ora?)________________________________________________________________________
Ada beberapa hal yang harus diperesapi sebelum mbulet dengan syarat keanggotaan:
1. Kita bisa merasakan 'persaudaraan' ini diawali dengan kesepakatan petualangan nyengklak pitudhuk,
RIDING, titik. Yang jelas riding a motorcycle, bukan riding a bicycle atau riding a horse.
Bahwa akhirnya sebagian dari kita bisa merasa 'saudara seperjalanan'
(baik
jalan yang benar maupun jalan separuh sesat) itu adalah akibat dari
RIDING tadi. Jangan dibalik. Kalo dibalik nanti jadinya klub NGUMPUL
para pendekar suci ; malaikat yang sudah sepakat apa arti 'persaudaraan'
sejati, baru naik motor berpetualang.
2. Persaudaraan yang indah-indah bisa jadi milik siapa saja, terjadi di mana saja dan kapan saja.
Cuma, persaudaraan kita ini dibangun dan diwarnai oleh suka duka yang hanya
bisa tercipta karena berpetualang di atas motor. Hanya ini, cuma hal
ini, (yang berani kita pegang karena ngerasa gak pantes elit-elitan ),
eksklusivitas tersisa yang membidani Nomadriders. Karena untuk bisa jadi
klub ya harus 'exclude' yang lain, harus membedakan diri dari
orang/klub lain. Sebuah kebersamaan yang dibangun atas dasar semangat
yang sejatinya semangat kebersamaan 'yang membedakan'. Sama saja dengan
HOG, HDCI, S2W Community, Pulsar Club, Tiger Club, klub jahit, klub
masak, kelompok ngaji, kelompok nyanyi, kelompok si Berat,
kelompencapir, sampek kejar paket A. Bedanya, mereka kayanya nggak
terbebani dengan sesuatu yang 'eksklusif' tadi. Khusus untuk klub motor,
malah terkesan berani arogan. Dan itu skill yang harus kita hargai
(dibanding skill kita: bergaya proletar ning asline borju...)
Nhaa, mau tak mau, jadi Nomadriders ya cuma harus naik motor berpetualang
bareng-bareng. (lek soal peduli pendidikan iku lak digathuk-gathuke wae,
ngerti dhewe lah...).
Selanjutnya mau jadi sodara sejati atawa sodara setriplek ya urusan lain. Jangan dulu dijadikan
syarat keanggotaan kalo memang masih terbeban rasa khas humanitarian.
Jadi, jangan dicampur aduk antara syarat berbau 'administratif' dengan syahwat 'kualitatif' persaudaraan.
Kalo sudah dapat gambarane, monggo sampeyan putuskan. Nhaa, ini ujian juga
buat tau syahwat kepemimpinan sampeyan. Kadang mimpin juga perlu kejam,
ra rembugan wae. (lha iku wingi nang Banyuwangi ngamuk..., opo rembugan
sik sadurunge ngamuk?).
So, RIDING first, the rest will follow...
KISB (Keep It Simple, Bro...)
Black Cambon berkata
selama kita tidak egois dan dapat memendam esmosi kita waktu di jalan mungkin kta dapat
menaklukan jalanan walaupun jalanan itu sangat sulit bagi kita
dan kunci sukses di jalanan adalah kesabaran dan rasa persaudaraan kita.
seberapapun sulit jalanan yg kita hadapi
seberapapun jauh jalanan yg kita tempuh
sebarapapun hebatnya rintangan yg kita temui
kesabaran dapat membantu menaklukan semua itu
dan yg paling penting kita harus selalu ingat kepada Tuhan kita masing2
semoga kita anggota NOMAD RIDERS selalu di beri kesabaran dan rasa
persaudaeraan untuk menaklukan jalanan/rintangan yg ada di depan kita
salam satu hati satu kata satu tujuanKidung Kelana berkata:Segala sesuatu yang bernafas diatas muka bumi pasti bertumbuh menjadi
besar entah cepat entah lambat, baik secara individu maupun kelompok.
ini terjadi juga pada seluruh komunitas rider termasuk nomad.
Kalaupun ukurannya "hanyalah" sekedar touring, jaket, ngopi bareng, mak
grubyuuuug: "kumpul nang nggone nganu yooooo....",,,terlalu ecek-ecek
dan naif menurut saya. Lantas apa?
Terus terang ini pendapat pribadi , tanpa tedeng aling aling, tidak lamis alias lambe manis, tidak
berdasarkan kepentingan terhadap apapun kecuali atas nama "kejujuran
seduluran".
Piye to sing jenenge sedulur? sing mesti mas bro
sekalian sudah paham akan arti sedulur..., namun apa ya pada prakteknya
sudah memenuhi kriteria seduluran tadi? (bahkan dengan sedulur
kandung?)--monggo dipikirkan sendiri--
Artinya ketika kita sudah memilih dan menyepakati untuk golek sedulur ya harus
jujur, pada siapa? pada diri kita sendiri..., jujur tentang apa? tentang
konflik kepentingan pribadi...tegasnya berdamailah dengan diri sendiri
dulu baru pada orang lain.
Sopo to sing jenenge sedulur?
nek dipikir lan dietung, saktiwandono sak kethipan moto wae kuat nukokno
jaket sejumlah member nomad sekarang, mas bro mul paimo turah turah
energine le pecicilan nggolekno duik gae komunitas iki, mas bro mikha
widi delonge melok pecicilan pisan ngurusi stiker, gigih mau ber-ribet
ria nggotong pompa sakgedabyak sak kunci2 bengkele lengkap wayae turing
(opo gak tambah pegel iku boyok?), black Cambon dan mang dinkdut selalu
siap sedia kapan saja dibutuhkan ketika ada lagi yang ngglethak
ngathang-ngathang nang puskesmas--meski dengan atribut riders standar
dan super lengkap-- (sing iki aku gak pingin maneh).
Opo njuk mung karo bro-bro kuwi le awake dewe arep seduluran? rak yo ora to? isih
okeh liyane sing mungkin carane menikmati mung cukup kethap kethip dan
plonga plongo. Benar sekali bahwa kita semua harus berkontribusi,
memberi warna, dan nafas pada komunitas ini. Namun mari kita berkaca
lagi tentang kejujuran dan ketulusan dalam berkontribusi di komunitas.
Justru disinilah seharusnya kita bisa jujur kepada siapa saja yang mengaku
nomad brother, setelah sehari hari dibantai rutinitas penuh kemunafikan
dan omong kosong.
Justru disinilah seharusnya kita bisa saling membantai tanpa harus ada yang merasa dibantai dan dikuliti habis-habisan.
Justru disinilah seharusnya kita bisa saling pisuh-pisuhan karena ada mas bro
yang dianggap ora jedhag alias gak enthos dalam rutinitas sehari-hari
tanpa ada yang sakit hati.
Justru disinilah seharusnya kita bisa
membenturkan ide tentang apa saja demi perbaikan kualitas pribadi dan
hidup kita dari pada hanya sekedar menikmati romantisme konyol nan
kosong.
Sekali lagi ini pendapat pribadi tanpa tendensi. Suwun _________________________________________________________________________
Terus terang saya pribadi sangat-sangat tidak sepakat dengan budaya
ngerumpi, bukan bermaksud men-judgement atau apapun istilahnya. Daripada
hanya sekedar ngerumpi tanpa arah yang jelas alangkah lebih prayoga-nya
ketika ada sesuatu yang diolah tanpa menyertakan aturan2 administratif
yang bikin kita semakin lelah. Meski tanpa follow-up pun saya rasa tidak
masalah, meski hanya terbatas pada diskusi pun tidak masalah, yang
penting ada sesuatu yang kita bawa pulang selain
"roso seneng" dan romantisme yang terkadang semu. Dan harapan saya semua menjadi manifest di keseharian kita hingga pada
suatu ketika (yang pasti bukan sekarang) kita bisa berteriak dengan
bangga kepada dunia: NomadRiders bukan sekedar komunitas rider ecek-ecek!!!!
Dedot Rewel Jambronk berkata:Kita memang perlu memperbaiki semuanya sebelum next touring Bro.
Saya setuju seperti perjalanan pulang tapi syaratnya aku yang paling belakang.
Kalau aku di depan lagi "Setane Motorku" kumat ha ha ha
Salam Bro
Sniper Bayu 76 berkata:Salam Sak Seduluran!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku wis pokok'e gak isok mbacot akeh rek, kudu ngguyu, kudu nangis, kudu ngising, wis, pokok'e campur aduk.
Sing jelas aku cuman pingin ngomong, sampeyan kabeh para anggota Nomad
Rider, kabeh dulurku, wis gak peduli seje bapak mbarek ibuk sing penting
sampeyan kabeh dulurku. aku cuman pingin ngomong matur suwun gawe
kabeh, nek gak onok sampeyan2 cak, aku paling wis minggat, isin aku,
mosok sakben lungo onok ae kejadian, yo mesti aku pisan lakone! Tapi
kalian semua ada disaat aku kajange matek, kalian semua turut merasakan
lorone awakku, kalian semua melok ngancani aku disaat aku koyok wong
koplak,gak iling opo2 (pancen koplak). Jujur ae cak, aku gak tau
ngrasakno seduluran koyok ngene iki (kecuali ambek adikku dhewe), yo iki
sing jenenge seduluran sak temene. Sepurane cak nek aku wis nyusahno
sampeyan2 sampek bek'e touring terakhir nang banyuwangi rodok gak enak
gara2 aku, pisan maneh, sepurane sing akeh.....Aku tak janji, touring
berikute aku tak ati2 sing temen, wis gak opo2 jare pak Iwan dicancang
tampar ae sepeda motore nang nggone sepeda motore liyane ben gak tibo
maneh (ngerti maksude?). Wis sing jelas aku gak isok mbales opo2 nang
sampeyan2, pokok'e nek onok kesulitan, yo tak ewangi sak mampuku, nek
onok sing nantang tukaran ojok wedi, tak ewangi!! (padal aku iki gicik).
Waduh, ternyata mbacotku akeh tibakno, wis, sing jelas
MATUR SUWUN GAWE KABEH, GOD BLESS U ALL!!!
NB:gawe pak Iwan, aku ojok diskorsing po'o.... aku yo pingin melok nang Trenggalek bulan Maret, yo.............
Salam NOMAD!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!